Cara Membuat hati Tenang menurut islam
Sumber :https://www.facebook.com/drasmadi/posts/10153594655407408
Sahabat yang dimuliakan,
Hakikat sebenarnya, tak ada seorang pun boleh terlepas dari masalah kehidupan. Itulah sunatullah yang berlaku di dunia. Kekayaan, pangkat dan kedudukan takkan mampu menghalanginya.
Namun, Islam memberikan penyelesaian terhadap tekanan hidup itu agar jiwa menjadi tenang. Tak ada istilah stress atau kecewa bagi seorang Mukmin. Persoalannya Islam telah memberikan penyelesaian untuk menghadapi tekanan hidup. Berikut adalah langkah-langkah yang boleh dilakukan untuk mendapat ketenangan jiwa:
1. Membaca dan mendengarkan kitab suci al-Qur'an :
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.
Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua, engkau pergi ke majlis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah.
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah.
Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa tentram kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut.
2. Menyayangi orang miskin :
Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan;
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :“Setiap pagi hari dua Malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan do'a: ' Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah. Dan Malaikat yang kedua pun berdo'a :' Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang bakhil/pelit itu kebinasaan."
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan kasih sayang dari Allah s.w.t.
3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat orang di atas :
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah s.w.t, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan, kesehatan, rupa paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa ramai di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan mendapat ganjaran dari Allah s.w.t.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, berarti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjamaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab."
(Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)
4. Menjaga perhubungan silaturahim :
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan perhubungan sesama manusia, untuk bantu membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak mungkin diperolehi tanpa bantuan orang lain. Oleh itu, di dalam hadis Rasulullah s.a.w diperintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan.
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki . Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masaalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah s.w.t. memasukkan ke dalam Syurga."(Hadis Riwayat Ar-Rabii)
5. Banyak mengucapkan kalimah "la hawla wa la quwwata illa billah." dan berzikir kepada Allah.
Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah bersumberkan dari Allah s.w.t. Oleh itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah s.w.t. dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Banyakkanlah berzikir dan membaca kalimah-kalimah Allah. Perhubungan yang kuat dengan Allah s.w.t. akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu gugat oleh sesiapa pun, apabila hati sentiasa mengingati Allah maka syaitan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan fikiran kita.
6. Mengatakan kebenaran walaupun itu pahit didengar :
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
7. Sentiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar kerana Allah :
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah kerena selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah s.w.t. yaitu Islam sebagai cara hidup. Sekiranya kita ikuti apa yang berlaku di dunia sekarang ini, ianya akan menganggu ketenagan jiwa kita.
8. Tidak meminta-minta kepada orang lain :
"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadis Rasulullah s.a.w yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup mandiri. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, kerana jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang.
9. Menjauhkan diri dari berhutang :
Dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w dengan tegas mengatakan yang bermaksud : “Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan!”
(Para sahabat) bertanya:" Bagaimana boleh terjadi seperti itu!"
Sabdanya :" Karena hutang.”
Begitulah kenyataanya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, kerena ia akan didatangi oleh orang yang memberi hutang kepadanya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah s.a.w juga mengatakan dalam hadisnya yang bermaksud : “Hendaklah kamu jauhi hutang, kerena hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari."
10. Selalu berfikiran positif :
Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tak tenang? Salah satu faktornya kerena ia selalu berfikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah s.w.t. berbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa dengan ucapan yang mengembirakan. Ucapan yang mengembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang boleh jadi pelajaran? Dan bukankah disebalik kesulitan ada kemudahan?
(dipetik daripada Studi Islam Al-Amin Samarinda)
Cara membuat hati yang damai sesuai dengan Islam
Seorang sahabat yang dimuliakan,
Bahkan, tidak ada yang bisa melewatkan masalah kehidupan. Itulah cara yang ada di dunia. Kekayaan, pangkat dan jabatan tidak akan mampu menghalanginya.
Namun, Islam memberikan solusi untuk tekanan kehidupan agar jiwa menjadi tenang. Tidak ada stres atau kekecewaan bagi seorang mukmin. Pertanyaan Islam telah memberikan penyelesaian untuk menghadapi tekanan hidup. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kedamaian batin:
1. Membaca dan mendengarkan kitab Al-Qur ' an:
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.
Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, dimana orang-orang membaca Al-Qur ' an. Anda membaca Al-Qur ' an, atau anda mendengarkan mereka yang membacanya.
Kedua, kau pergi ke sebuah studi yang mengingatkanmu pada Tuhan.
Tiga, anda mencari waktu dan tempat kesepian, di sana anda berkhalwat mencurahkan kepada Tuhan.
Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa tentram kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut.
2. Mencintai orang miskin:
Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:
Rasulullah bersabda :" setiap pagi dua malaikat berdiri oleh semua orang. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Ya Tuhanku, berilah balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan malaikat-malaikat berkata :" Ya Tuhanku, Beri dia orang yang kikir. ' '
Hal ini menyimpulkan bahwa orang-orang dermawan dihargai. Pertama, dia mendapat hadiah atas apa yang telah diberikan kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan kedamaian dan rahmat dari Allah.
3. Lihat orang di bawah ini, jangan lihat orang di atas:
Kedamaian batin akan diperoleh jika kita bersyukur atas segala karunia Allah, meskipun tampaknya sedikit itu akan muncul ketika kita terus memandang orang yang lebih rendah hati dari kita, baik dalam hal harta, kesehatan, penampilan, dan lain-lain. Kerja dan pendidikan. Berapa banyak orang di dunia ini kurang beruntung. Ini hanya untuk perdamaian.
Nabi kita berkata:
" siapa yang tidak bersyukur atas hadiah kecil, dan tidak akan bersyukur siapa yang tidak bersyukur. Nikmat Allah itu pertanda, dan abaikan saja. (yaitu) orang-orang yang ruku '.
(Ahmad Sejarah Ahmad di Musnad Ahmad)
Apa yang terjadi?
Manusia adalah ciptaan Allah, agar dia dapat menolong satu sama lain. Berbagai hal hidup tidak dapat diperoleh tanpa bantuan orang lain. (Muhammad), dalam kehidupan dunia ini, dalam kehidupan Allah.
Rasulullah berkata: " Tuhanmu telah berfirman kepada kamu Hubungan yang baik dalam keluarga, atau dengan tetangga akan membawa kedamaian, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik juga akan menyelesaikan masalah masyarakat.
Nabi kami berkata, " siapa yang menjamin aku satu hal, aku menjamin dia empat hal. Biarkan dia menjadi mozilla, dan keluarganya akan mencintainya, diperluas untuk rezekinya, ditambah hidupnya, dan Tuhan.
5. Banyak yang bilang " La hawla wa la quwwata illa billah." dan allah mengingat Allah.
Sumber kehidupan batin adalah bersumberkan allah. Jadi mari kita selalu menghubungkan hati dengan Tuhan. Banyakkanlah dan bacalah kalimat-Kalimat Allah. Hubungan yang kuat dengan Tuhan. Hal itu akan membuat jiwa manusia menjadi kuat, bukan untuk di bohongi oleh siapapun, ketika hati mengingat allah agar dia tidak mampu mempengaruhi hati dan pikiran kita.
6. mengatakan kebenaran walaupun itu pahit didengar:
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
7. Selalu mengatakan dada terhadap kritikus orang selama kita melakukan benar-benar karena Allah:
Satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang, selalu butuh perhatian. Tapi seorang pria akan memiliki berdiri yang kuat. Jika kita mengikuti apa yang terjadi di dunia sekarang, itu akan mengganggu jiwa kita.
8. Tidak meminta orang lain:
" tangan di atas tangan anda adalah utusan Rasulullah. Jangan mengandalkan dan memohon orang lain, karena jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu berusaha untuk menggambarkan jiwa yang lemah. Itu pasti membuat jiwanya tidak tenang.
9. Jarak dari hutang:
Allah berfirman: " janganlah kamu takut!"
(teman) bertanya :" bagaimana bisa terjadi seperti itu!"
Sabdanya :" Karena hutang.”
Itu benar. Orang yang berhutang padanya hutang akan dibayar padanya. Ini adalah salah satu faktor yang membuat banyak orang menderita. Dikatakan (kepada mereka): " dikatakan kepada mereka: " dikatakan (kepada mereka): " dikatakan kepada saya: " kamu tidak akan dapat (mampu)
10. Selalu berpikir positif:
Mengapa seseorang begitu mudah stres dan tidak tenang? Satu faktor karena dia selalu negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Namun, setiap salah satu dari kita diberikan oleh Allah. Ubah pikiran negatif menjadi positif. Ubah perasaan orang yang mengerutkan dahi, lemah tubuh dan kecewa dengan kata-kata bahagia. Kata-kata yang baik akan membuat kita tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan adalah hikmah yang bisa menjadi pelajaran? Dan Bukankah penyebab kesulitan?
(dipetik dari Islam-Amin Kajian Islam)
Seorang sahabat yang dimuliakan,
Bahkan, tidak ada yang bisa melewatkan masalah kehidupan. Itulah cara yang ada di dunia. Kekayaan, pangkat dan jabatan tidak akan mampu menghalanginya.
Namun, Islam memberikan solusi untuk tekanan kehidupan agar jiwa menjadi tenang. Tidak ada stres atau kekecewaan bagi seorang mukmin. Pertanyaan Islam telah memberikan penyelesaian untuk menghadapi tekanan hidup. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kedamaian batin:
1. Membaca dan mendengarkan kitab Al-Qur ' an:
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.
Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, dimana orang-orang membaca Al-Qur ' an. Anda membaca Al-Qur ' an, atau anda mendengarkan mereka yang membacanya.
Kedua, kau pergi ke sebuah studi yang mengingatkanmu pada Tuhan.
Tiga, anda mencari waktu dan tempat kesepian, di sana anda berkhalwat mencurahkan kepada Tuhan.
Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa tentram kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut.
2. Mencintai orang miskin:
Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:
Rasulullah bersabda :" setiap pagi dua malaikat berdiri oleh semua orang. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Ya Tuhanku, berilah balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan malaikat-malaikat berkata :" Ya Tuhanku, Beri dia orang yang kikir. ' '
Hal ini menyimpulkan bahwa orang-orang dermawan dihargai. Pertama, dia mendapat hadiah atas apa yang telah diberikan kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan kedamaian dan rahmat dari Allah.
3. Lihat orang di bawah ini, jangan lihat orang di atas:
Kedamaian batin akan diperoleh jika kita bersyukur atas segala karunia Allah, meskipun tampaknya sedikit itu akan muncul ketika kita terus memandang orang yang lebih rendah hati dari kita, baik dalam hal harta, kesehatan, penampilan, dan lain-lain. Kerja dan pendidikan. Berapa banyak orang di dunia ini kurang beruntung. Ini hanya untuk perdamaian.
Nabi kita berkata:
" siapa yang tidak bersyukur atas hadiah kecil, dan tidak akan bersyukur siapa yang tidak bersyukur. Nikmat Allah itu pertanda, dan abaikan saja. (yaitu) orang-orang yang ruku '.
(Ahmad Sejarah Ahmad di Musnad Ahmad)
Apa yang terjadi?
Manusia adalah ciptaan Allah, agar dia dapat menolong satu sama lain. Berbagai hal hidup tidak dapat diperoleh tanpa bantuan orang lain. (Muhammad), dalam kehidupan dunia ini, dalam kehidupan Allah.
Rasulullah berkata: " Tuhanmu telah berfirman kepada kamu Hubungan yang baik dalam keluarga, atau dengan tetangga akan membawa kedamaian, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik juga akan menyelesaikan masalah masyarakat.
Nabi kami berkata, " siapa yang menjamin aku satu hal, aku menjamin dia empat hal. Biarkan dia menjadi mozilla, dan keluarganya akan mencintainya, diperluas untuk rezekinya, ditambah hidupnya, dan Tuhan.
5. Banyak yang bilang " La hawla wa la quwwata illa billah." dan allah mengingat Allah.
Sumber kehidupan batin adalah bersumberkan allah. Jadi mari kita selalu menghubungkan hati dengan Tuhan. Banyakkanlah dan bacalah kalimat-Kalimat Allah. Hubungan yang kuat dengan Tuhan. Hal itu akan membuat jiwa manusia menjadi kuat, bukan untuk di bohongi oleh siapapun, ketika hati mengingat allah agar dia tidak mampu mempengaruhi hati dan pikiran kita.
6. mengatakan kebenaran walaupun itu pahit didengar:
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
7. Selalu mengatakan dada terhadap kritikus orang selama kita melakukan benar-benar karena Allah:
Satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang, selalu butuh perhatian. Tapi seorang pria akan memiliki berdiri yang kuat. Jika kita mengikuti apa yang terjadi di dunia sekarang, itu akan mengganggu jiwa kita.
8. Tidak meminta orang lain:
" tangan di atas tangan anda adalah utusan Rasulullah. Jangan mengandalkan dan memohon orang lain, karena jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu berusaha untuk menggambarkan jiwa yang lemah. Itu pasti membuat jiwanya tidak tenang.
9. Jarak dari hutang:
Allah berfirman: " janganlah kamu takut!"
(teman) bertanya :" bagaimana bisa terjadi seperti itu!"
Sabdanya :" Karena hutang.”
Itu benar. Orang yang berhutang padanya hutang akan dibayar padanya. Ini adalah salah satu faktor yang membuat banyak orang menderita. Dikatakan (kepada mereka): " dikatakan kepada mereka: " dikatakan (kepada mereka): " dikatakan kepada saya: " kamu tidak akan dapat (mampu)
10. Selalu berpikir positif:
Mengapa seseorang begitu mudah stres dan tidak tenang? Satu faktor karena dia selalu negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Namun, setiap salah satu dari kita diberikan oleh Allah. Ubah pikiran negatif menjadi positif. Ubah perasaan orang yang mengerutkan dahi, lemah tubuh dan kecewa dengan kata-kata bahagia. Kata-kata yang baik akan membuat kita tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan adalah hikmah yang bisa menjadi pelajaran? Dan Bukankah penyebab kesulitan?
(dipetik dari Islam-Amin Kajian Islam)
0 komentar:
Posting Komentar